Mengatasi Laju Mobil Saat Rem Blong
KOMPAS.com — Rem termasuk salah satu komponen vital pada mobil. Kurang mendapat perhatian, apalagi sampai salah memperlakukannya, bisa-bisa nyawa taruhannya. Selain itu, sistem penghenti laju ini, ketika dibutuhkan mendadak, harus bisa memperlakukannya dengan benar.
Rem blong umumnya terjadi pada kendaraan besar atau berat. Namun bukan mustahil, gangguan itu menjangkit pada mobil penumpang. Penyebabnya di antaranya selang rem bocor, piston macet, atau kampas habis.
Bila mengalami gejala seperti itu, perlu lakukan langkah-langkah seperti ini
1. Cobalah memompa rem secepat mungkin.
2. Jika gagal, turunkan gigi persneling secara bertahap. Jangan langsung dua atau tiga gigi sekaligus, membuat putaran mesin melebihi batas maksimum dan jebol.
3. Tarik rem tangan dengan halus secara berkala tanpa melepas tombol penahan. Intinya, jangan sampai roda belakang mengunci.
4. Bila harus segera berhenti karena di depan ada kendaraan, serempetkan mobil ke tempat yang aman seperti trotoar, tebing, semak-semak, pagar pembatas atau benda yang bisa menghentikan laju.
Sekiranya kondisi rem masih bagus, pengemudi dituntut melakukan pengereman mendadak. Namun, bila perlakuannya juga salah, hal itu bisa mengundang bahaya. Supaya mobil berikut penumpangnya aman, ikuti langkah di bawah ini.
1. Injak pedal rem secara keras hingga terdengar bunyi decit mengambang.
2. Jika roda mengunci, kurangi injakan pedal rem karena efeknya, mobil tidak bisa dikendalikan.
3. Bisa juga dilakukan metode pulse braking. Yakni, menginjak rem sekeras mungkin berulang-ulang. Dalam satu detik minimal ada 4 kali injakan.
4. Perhatikan spion dan lihat, apakah mobil di belakang—semisal truk atau bus—bisa mengerem sebaik kita. Jika tidak dan sebelum "tercium", cepat pindah jalur.
Rem blong umumnya terjadi pada kendaraan besar atau berat. Namun bukan mustahil, gangguan itu menjangkit pada mobil penumpang. Penyebabnya di antaranya selang rem bocor, piston macet, atau kampas habis.
Bila mengalami gejala seperti itu, perlu lakukan langkah-langkah seperti ini
1. Cobalah memompa rem secepat mungkin.
2. Jika gagal, turunkan gigi persneling secara bertahap. Jangan langsung dua atau tiga gigi sekaligus, membuat putaran mesin melebihi batas maksimum dan jebol.
3. Tarik rem tangan dengan halus secara berkala tanpa melepas tombol penahan. Intinya, jangan sampai roda belakang mengunci.
4. Bila harus segera berhenti karena di depan ada kendaraan, serempetkan mobil ke tempat yang aman seperti trotoar, tebing, semak-semak, pagar pembatas atau benda yang bisa menghentikan laju.
Sekiranya kondisi rem masih bagus, pengemudi dituntut melakukan pengereman mendadak. Namun, bila perlakuannya juga salah, hal itu bisa mengundang bahaya. Supaya mobil berikut penumpangnya aman, ikuti langkah di bawah ini.
1. Injak pedal rem secara keras hingga terdengar bunyi decit mengambang.
2. Jika roda mengunci, kurangi injakan pedal rem karena efeknya, mobil tidak bisa dikendalikan.
3. Bisa juga dilakukan metode pulse braking. Yakni, menginjak rem sekeras mungkin berulang-ulang. Dalam satu detik minimal ada 4 kali injakan.
4. Perhatikan spion dan lihat, apakah mobil di belakang—semisal truk atau bus—bisa mengerem sebaik kita. Jika tidak dan sebelum "tercium", cepat pindah jalur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar